Selasa, 06 Desember 2016

DV Run - "Unleash The Hero in You"

Sesuai dengan ajaran dalam agama Buddha yang mencintai semua makhluk, salah satu UKM kerohanian dibawah naungan BINUS University yaitu Keluarga Mahasiswa Buddhis Dhammavaddhana (KMBD) mengadakan DV Run 2016 yang bertemakan “Unleash The Hero in You”. DV Run 2016 adalah acara yang diadakan oleh UKM Kerohanian KMBD yang bekerjasama dengan Teach For Indonesia (TFI) yang didukung oleh BINUS University diadakan pada tanggal 4 Desember 2016 di Pasar Seni, Taman Impian Jaya Ancol. Dimana acara ini kita akan berlari bersama dengan 1000 pelari yang bertujuan untuk:
  • Merayakan Hari Pahlawan Nasional dan Hari Anak Internasional dengan mengadakan event 5K Charity Run dan UMKM EXPO.
  • Mengadakan 5K Charity Run yang dapat menginspirasi para pelari dan memberikan mereka semangat kehidupan yang lebih baik.
  • Mempejuangkan hak - hak dasar anak - anak yang ada di Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik lagi.
  • Mendonasikan keuntungan dari hasil event DV RUN 2016 kepada Yayasan atau Rumah Singgah yang memperjuangkan dan membina anak jalanan.

Alasan pelajaran beserta harapan saya adalah dapat membantu memperjuangkan hak-hak dasar anak Indonesia yang kurang beruntung terutama di bidang pendidikan dengan memberikan sumbangan berupa uang, buku, dan peralatan penunjang proses mengajar lainnya kepada yayasan atau organisasi yang bergerak untuk terwujudnya hak-hak dasar anak untuk bertahan hidup, bertumbuh kembang, memperoleh perlindungan dan berpartisipasi.

Menurut laporan dan survei yang dilakukan kantor departemen sosial Yogyakarta 1999, terdapat sekitar 1300 anak jalanan yang tersebar di sejumlah wilayah kantung. Anak jalanan adalah mereka yang berumur di bawah 18 tahun. Jenis pekerjaan yang dilakukan pun bervariasi, seperti pengamen, penyemir sepatu, pemulung, kernet, pencuci kaca mobil, pekerja seks, pengemis, dan sebagainya. Survei menunjukkan bahwa hampir 70% anak jalanan melakukan pekerjaan sebagai pengamen.

Banyak anak jalanan berasal dari keluarga yang diwarnai dengan ketidakharmonisan, baik itu perceraian, percekcokan, hadirnya ayah atau ibu tiri, absennya orang tua baik karena meninggal dunia maupun tidak bisa menjalankan fungsinya. Hal ini kadang semakin diperparah oleh hadirnya kekerasan fisik atau emosional terhadap anak. Keadaan rumah tangga yang demikian sangat potensial untuk mendorong anak lari meninggalkan rumah.

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk membantu anak jalanan, setidaknya mengurangi jumlah anak jalanan, bisa dimulai dari lingkungan sekitar kita, menyumbangkan baju-baju seragam kita yang sudah tidak dipakai lagi dan juga buku-buku pelajaran untuk dipakai oleh anak-anak yang membutuhkan. Mendirikan sekolah gratis untuk anak-anak jalanan di sekitar lingkungan tempat kita tinggal dan bagi anak-anak yang orang tuanya kurang mampu. Sebagai mahasiswa dapat membantu mereka dengan sharing ilmu yang kita dapat dengan mereka ataupun bisa juga memberi mereka les-les gratis disaat waktu luang kita, dan kegiatan positif lainnya yang lebih bermanfaat, berguna dan baik untuk kehidupan dan masa depan mereka.

Banyak cara lainnya untuk membantu dan mengurangi jumlah anak jalanan yang berada disekitar kita, tetapi itu semua tergantung pada diri kita masing-masing. Sebagai manusia yang diberi kelebihan oleh Tuhan, marilah kita lebih peduli dan  membantu mereka keluar dari dunia yang gelap dan masa depan yang buruk, agar kehidupan mereka bisa menjadi bercahaya dan lebih baik.






Gambar terkait

Nama               : Christopher Tan
NIM                : 1801424871
Jurusan            : Int. Business Management

Rabu, 20 Mei 2015

Last..!! Impressions, Suggestions and Feedback

Sungguh bermanfaat, menarik, dan juga menyenangkan melakukan kerja sosial ini yaitu membuat lubang biopori. Ini merupakan pengalaman pertama saya dalam mengerjakan atau melakukan hal ini, dan saya rasa sungguh senang ketika semua lubang tersebut sudah selesai dikerjakan karena kita tahu bahwa manfaat-manfaat yang didapatkan dari pembuatan biopori ini sangat banyak sekali untuk saat ini maupun untuk jangka yang panjang seperti yang sudah pernah dibahas apa yang akan didapatkan dari manfaat biopori. 

Rasa kerja sama bersama teman-teman kelompok dan juga beberapa warga sekitar yang ikut berpartisipasi sangat patut di apresiasi dengan rasa terima kasih yang luar biasa karena sudah turut ikut peduli dalam menjaga lingkungan kita, menajaga kebersihan, dan juga mencintai alam kita sendiri. Sehingga kedepannya akan semakin banyak warga masyarakat yang ingin ikut peduli dalam pelestarian lingkungan ini. Sesuai dengan pancasila sila ke dua yaitu “kemanusiaan yang adil dan beradab”, maka kita harus menumbuhkan sikap atau rasa peduli kita, rasa ingin saling membantu, saling bekerjasama, maupun saling berbagi kepada siapa saja yang membutuhkan baik terhadap semua makhluk hidup ataupun lingkungan sekitar kita. Sehingga pembuatan biopori ini merupakan suatu kegiatan gotong royong atau kerjasama yang membutuhkan tenaga dan semangat dari semua warga masyarakat.

Sedangkan dilihat dari pancaila sila ke tiga “persatuan Indonesia”, sehingga kita dalam pembuatan biopori ini maupun dalam semua hal kegiatan lainnya kita harus bisa saling bantu membantu, tanpa memandang status seperti kalangan atas atau kalangan bawah. Tidak memandang agama sebagai contoh dalam kelompok kami ada yang beragama islam, buddha, dan juga kristen tetapi kami saling bantu satu sama lainnya, saling bercanda tanpa mengangap adanya perbedaan. Tidak membedakan suku, latar belakang sosial dan lain sebagainya. Sehingga akan tercipta suatu keadaan yang harmonis, rukun, dan juga saling bertoleransi atara semua orang.

Nah.. setelah selesai melakukan pembuatan lubang biopori dan juga merupakan akhir dari semua pekerjaan kami, tidak lupa juga kami melakukan sesi foto bersama sebagai kenangan dan tanda terimakasih kepada pihak yang ikut bekerjasama dan membantu dalam pembuatan lubang tersebut. Foto bersama dengan teman sekelompok dan juga bersama warga sekitar yang turut membantu. Dan semoga hal yang bermanfaat ini tidak akan berhenti sampai disini saja dan akan tetap berlanjut sampai kapan pun dan dimana pun. Sampai jumpa.. tetap semangat dan have fun.. 


          Bersama warga                        Bersama teman kelompok


by: Christopher Tan / 1801424871

Laying the Pipes & Take Care of the Biopori


06 April 2015, merupakan hari keempat ataupun hari terahkir dalam penyelesaian melakukan tugas pembuatan lubang biopori tersebut. Pada hari itu, tugas saya dan kelompok saya adalah meletakkan pipa dan penutup pipa yang telah diberi lubang-lubang kecil ke semua lubang yang telah kami gali dua hari yang lalu. Hal ini  bertujuan agar lubang yang telah digali tidak akan tertutup kambali oleh tanah yang ada disekitar lokasi lubang tersebut.

Setelah melakukan semua kegiatan atau praktek tersebut, pastinya kita sebagai warga masyarakat sekitar juga harus bisa ikut menjaga dalam perawatan biopori tersebut. Biopori perlu dirawat agar manfatnya dapat terus dirasakan. Merawat biopori ini cukup mudah, yaitu dengan menambahkan sampah organik ke dalam lubang. Penambahan sampah organik ke dalam biopori perlu dilakukan supaya bahan tanah yang terangkut air tidak sampai masuk lubang karena akan tersaring oleh sampah organik. Bila mulut biopori tertutup oleh tanah terlalu tebal, segera keluarkan tanah tersebut dengan bor karena dapat mengambat masuknya air hujan dalam biopori. Jadi, tanah yang menutupi lubang harus dibuang secara berkala.

Tidak lupa juga, beliau menjelaskan kepada kita agar lebih memahami dan mengerti tentang biopori yaitu manfaat dari pembuatan lubang biopori yang kita kerjakan selama beberapa hari tersebut, antara lain:
  • Memperbaiki ekosistem tanah
  • Mencegah terjadinya banjir
  • Menambah cadangan air tanah
  • Mengatasi kekeringan
  • Mempermudah penanganan sampah dan menjaga kebersihan
  • Mengubah sampah menjadi kompos
  • Mengurangi emisi gas rumah kaca dan metan 
  • Mengatasi masalah akibat genangan
  • dan lainnya 


        
         Peletakan pipa                Peletakan penutup pipa


by: Christopher Tan / 1801424871

Digging the Second Hole & Stages in the Manufacture Biopori


Hari ketiga 30 Maret 2015, saatnya melanjutkan tugas kembali. Penggalian lubang biopori yang kedua oleh saya, pada hari yang lalu saya dan kelompok saya telah membuat lubang kurang lebih sebanyak enam lubang atau tujuh lubang kalau tidak salah ingat. Sehingga pada hari ini hanya tinggal sisa dari total semua penggalian tersebut yaitu 7 lubang lagi, total lubang biopori yang ditentukan adalah sebanyak 14 lubang sehingga masing-masing dari tiap anggota mendapatkan jatah lubang sebanyak 2 buah karena jumlah orang dalam kelompok tersebut sebanyak 7 orang.

Pada post saya yang lalu telah menjelaskan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan lubang biopori tersebut, akan tetapi tidak menjelaskan bagaimana tahap-tahap dalam pembuatan lubang biopori tersebut. Sehingga adapun tahap-tahap sederhana dalam pembuatan lubang biopori adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan peralatan untuk membuat lubang, seperti bor, golok, semen kawat jaring, sampah organik, wadah untuk tanah, serta gayung dan seember air.
  2. Tentukan lokasi pembuatan lubang resapan biopori, misalnya di sekeliling pohon.
  3. Siram dengan segayung air bagian tanah yang akan dibor. Penyiraman tanah dilakukan supaya tanah menjadi lunak dan melekat pada saat melakukan pemboran.
  4. Mulailah membuat lubang menggunakan bor. Posisikan mata bor pada permukaan tanah. Tegakkan tangkai bor secara vertikal.
  5. Putar setang bor ke arah kanan (searah jarum jam) sambil menekan bor ke dalam tanah.
  6. Setelah mata bor terlihat penuh dengan tanah, tarik keluar dengan sedikit memutar tetap searah jarum jam.
  7. Keluarkan tanah dalam mata bor dengan menggunakan sepotong kayu atau bamboo.
  8. Kumpulkan tanah galian di pengki sehingga memudahkan dalam pembuangan atau penanganan.
  9. Potongan pipa PVC dilubangin terlebih dahulu menjadi beberapa lubang kecil sebelum diletakkan diujung lubang maupun dalam lubang yang telah kita gali.
  10. Setelah lubang biopori siap, masukkan sampah organik ke dalam lubang sampai penuh.
  11. Agar biopori tidak membahayakan bagi lalu lalang, tutup lubang dengan alat penutup lain. Alat penutup harus bisa dilalui air dan cukup kuat menahan beban jika terinjak.

Itu dia beberapa tahap-tahap sederhana dalam pembuatan lubang biopori yang telah saya dan kelompok saya praktekkanataupun lakukan. Nah.. Saatnya lanjut kembali penggalian lubang kedua.. keep going and have fun.

Penggalian lubang ke-2

by: Christopher Tan / 1801424871

Selasa, 19 Mei 2015

Digging the First Hole & The Necessary Tools and Materials


Hari kedua tanggal 27 Maret 2015, nah.. pada hari ini saya dan kelompok saya telah besiap-siap untuk membuat lubang tersebut. Tentunya sebelum membuat lubang tersebut kita harus megetahui bagaimana teknik dalam pembutan biopori, apa saja alat maupun bahan yang diperlukan dalam pembuatan lubang tersebut.

Alat 
  1. Bor tanah, berfungsi untuk melubangi tanah, mengangkat tanah hasil galian. Bor ini terbuat dari besi dengan desain khusus, mata bor terbuat dari lempengan besi tipis berbentuk oval meruncing pada bagian ujungnya. Panjang bor sekitar 120 cm. Sementara di bagian pangkal bor dibuat dua pegangan kanan dan kiri sehingga memudahkan dalam penggunaannya. 
  2. Ember atau gayung, berfungsi untuk untuk menampung dan menuangkan air dalam lubang sehingga memudahkan dalam pembuatan lubang.
  3. Pengki, berfungsi untuk menampung tanah hasil galian biopori sehingga tidak mengotori daerah sekitar.
  4. Pipa PVC berfungsi untuk membuat penguat mulut lubang agar tampak rapi dan tanah tidak mudah masuk (diameter 4 inci).
  5. Bisa juga menggunakan alat lainnya seperti cangkul, palu, bamboo, dan lainnya yang dapat membantu dalam proses pembuatan lubang biopori tersebut.
Bahan
  1. Air, digunakan untuk melunakkan tanah tempat dibuatnya biopori.
  2. Sampah organik, digunakan sebagai bahan pengisinya. Berfungsi sebagai pakan bagi organisme tanah sehingga dapat bekerja membuat biopori, serta menjaga dinding saluran tidak longsor.

Setelah mengetahui alat dan bahan apa saja yang perlu dipersipakan sebelum pembuatan lubang, tibalah saatnya untuk melakukan tugas tersebut yaitu menggali lubang dengan penuh semangat walaupun pada hari itu matahari terasa sangat terik.


                       Penggalian lubang ke-1              Bor biopori                        


by: Christopher Tan / 1801424871

Introduction of Biopori & Spot Survey

Mungkin saat ini masih belum begitu banyak orang-orang yang mengetahui bahkan mendengar tentang biopori, padahal dengan biopori dapat memberikan banyak manfaatnya. Pengertian dari biopori adalah suatu lubang yang dibuat untuk meresapkan air sehingga lokasinya harus  berada di tempat-tempat, di mana air akan terkumpul pada saat turun hujan, Pada saat hujan turun, lokasi-lokasi terkumpulnya air perlu diperhatikan. Di tempat itulah biopori sebaiknya dibuat. Jika dibuat di taman atau di pekarangan rumah, biopori sebaiknya dibuat dalam alur karena di lokasi tersebut biasanya air terkumpul. Air akan mengalir dari lokasi yang tinggi ke lokasi yang rendah.

Pada tanggal 20 Maret 2015, merupakan hari pertama bagi kelompok kami dalam mengerjakan tugas biopori tersebut, tetapi bukan langsung menggali melainkan melakukan survei tempat atau lokasi yang tepat dan sesuai terlebih dahulu sebelum meggali lubang biopori tersebut. Dan akhirnya kelompok kami menemukan lokasi biopori yaitu di Pondok Hijau Golf, Cluster Sapphire, Tanggerang (di sekitar taman, kolam renang). Kami sudah bertanya kepada salah satu pengurus atau PIC di lokasi tersebut, beliau mengatakan biasanya sering terjadi atau terdapat genangan air apabila terjadi hujan yang berkepanjangan dan kadang kala juga menyebakan banjir sehingga beliau juga sangat setuju dan mengizinkan bagi kelompok kami untuk melakukan biopori dilokasi tersebut. Akhirnya kelompok kami pun memutuskan untuk membuat lubang biopori di lokasi tersebut.

Beliau mengatakan sebaiknya biopori dibuat di tempat yang jarang dilalui orang, hewan peliharaan, atau kendaraan. Dalam menentukan lokasi biopori, harus diperhatikan tata letaknya agar tampak rapi dan indah. Jangan sampai lubang-lubang yang ada jadi merusak estetika lahan tersebut karena letaknya tidak beraturan dan banyak lubang di mana-mana. Sebaiknya biopori disesuaikan dengan desain taman atau landskap yang ada. 




by: Christopher Tan / 1801424871

Sabtu, 21 Maret 2015

Run for Leprosy "Leprosy"


Knowledge about Leprosy
Lepra atau lebih sering disebut juga dengan penyakit Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, yang menyebabkan kerusakan pada kulit dan sistem saraf perifer. Penyakit ini berkembang secara perlahan-lahan dan dapat menyebabkan lesi pada kulit hingga menjadikan seseorang menjadi cacat. Penyakit Lepra biasanya ditemukankan pada tempat yang paling sering lebih dingin dari pada tubuh misalnya, mata, hidung, telinga, tangan, kaki, dan testis.

Lesi kulit dan cacat pada lepra atau kusta bisa dianggap berbahaya bagi beberapa orang dan menjadi alasan secara historis bahwa orang yang terinfeksi atau penderita penyakit ini dianggap sebagai orang buangan dalam banyak kebudayaan. Meskipun penularan dari manusia ke manusia adalah sumber utama infeksi.

Ketika lepra atau kusta pertama kali sering muncul pada anggota keluarga, beberapa orang beranggapan bahwa penyakit lepra itu turun-temurun. Sehingga orang lain berfikir bahwa jika ada sedikit kontak atau tidak dengan orang yang terinfeksi, penyakit tersebut tidak menulari orang lain. 

Akibatnya, beberapa kebudayaan dianggap orang yang terinfeksi walaupun anggota keluarga dekat mereka sebagai orang buangan dan jangan bergaul dengan orang yang terinfeksi. Hal ini penting karena selama ini penderita lepra atau kusta sangat sulit dan jarang untuk mendapatkan dukungan sosial.

Good Commitment to Leprosy

  • Mendukung kegiatan yang bertujuan untuk membantu penderita kusta seperti memulihkan kepercayaan diri dan kemandirian bagi para penderita yang pernah mengalami kusta
  • Menghilangkan diskriminasi atau pandangan negative lainnya terhadap orang yang menderita kusta
  • Mendukung dan memberikan semangat terhadap penderita kusta
  • Membantu mensosialisasi mengenai penyakit kusta.
 
Suggestions Regarding the Socialization of good against Leprosy
  • Pemerintah dan masyarakat harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat sehingga tidak ada pandangan buruk kepada penderita kusta
  • Sering diadakannya kegiatan charity seperti Run for Leprosy atau Leprosy Mission
  • Pengobatan penyakit lepra atau kusta haruslah ditangani secara cepat karena jika dibiarkan dapat menimbulkan kecacattan penderita yang semakin bertambah
  • Mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap orang yang mengalami kusta.